BAB I
PENDAHULUAN
A.
TEORI
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN
Apa
yang kalian ketahui tentang hubungan kepemimpinan ? apakah anda pernah
mendengar dengan kalimat tersebut ? menurut pengertian saya hubungan
kepemimpinan yaitu interaksi yang terjadi antara seorang pemimpin yang memimpin
sebuah perusahaan terhadap pegawai atau bawahannya.dan sekarang saya akan bahas
tentang arti dari hubungan kepemimpinan itu.Kegiatan manusia secara
bersama-sama membutuhkan seorang pemimpin dalam memimpin usaha dan kegiatannya
diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan
pemimpin baru.Oleh karena itu banyak sekali studi dan penelitian dilakukan
orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinannya yang menghasilkan
berbagai teori tentang kepemimpinan.yang menghasilkan berbagai teori tentang
kepemimpinan.Teori kepemimpinan adalah penggenelarisasian suatu seri perilaku pemimpin
dan konsep-konsep kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang historis .
Sebab
sebab timbulnya kepemimpinan,
persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta
etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono,1994:27).Teori kepemimpinan pada
umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin
dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang
sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban
manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.
Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin,
antara lain:
a) Seseorang ditakdirkan
lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha
penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b) Seseorang menjadi pemimpin
bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.Untuk
mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasan ,kewibawaan dan
kemampuan yang harus ada pada diri
seorang pemimpin.
Ada beberapa teori – teori
kepemimpinan yang didalamnya terdapat macam – macamnya seperti berikut:
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari
dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan
pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai
atau ciri-ciri di dalamnya. Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan
(antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara
sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap
sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral
dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri
atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
b) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini
adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini,
pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Ø Perilaku seorang
pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau
berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu
terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas
organisasi.
Ø Berorientasi kepada
bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan
ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi
pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian,
kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi
pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada
dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan
berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapatdiuku rmelalui
dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan /hubungankerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari
masalahfungsi dan gaya kepemimpinan
c) Teori Situasional
Keberhasilan seorang
pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan
perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan
situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan
ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu .
B.
TEORI MOTIVASI
Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak
lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan
peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja
(prestasi) seseorang.Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)Dari McClelland dikenal tentang teori
kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang
menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan
seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan
kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu
tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi
obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat
mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi
kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri
sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan
kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut
McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers)
memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan
tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di
mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena
faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik
tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang
berprestasi rendah.
C. TEORI
KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau
‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Untuk memahami pengertian komunikasi
tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif bahwa para peminat
komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
dalam karyanya, The Structure
and Function of Communication in Society. Lasswell
mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan
bahwa komunikasi meliputi limaunsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
- Komunikator (siapa yang mengatakan?)
- Pesan (mengatakan apa?)
- Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
- Komunikan (kepada siapa?)
- Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan
paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak
komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
D.
TEORI PENGEMBANGAN KARIR
Pegawai atau karyawan merupakan sumber daya
yang dimiliki organisasi, mereka harus dipekerjakan secara efektif, efisien,
dan manusiawi. Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi permasaalahan
tenaga kerja yang semakin kompleks. Oleh karenanya pengelolaan tenaga kerja
sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) harus dilakukan secara professional oleh
departemen tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu Human Resource
Departement (HRD).
Organisasi yang ingin tetap eksis dan memiliki
citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan
kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peranan manajemen SDM dalam organisasi
sangatlah besar. Manajemen SDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai
tujuan individual maupun organisasi Salah satu bagian manajemen SDM
adalah pengembangan karir dari SDM sebagai tenaga kerja, pegawai ataupun
karyawan itu sendiri.
Sementara Triton P.B.
menyimpulkan definisi karir berdasarkan beberapa pendapat pakar sebagai
kronologi kegiatan-kegiatan dan perilaku-perilaku yang terkait dengan kerja dan
sikap, nilai dan aspirasi-aspirasi seseorang atas semua pekerjaan atau jabatan
baik yang telah maupun yang sedang dikerjakannya.
Sedangkan pengertian
pengembangan karir itu sendiri adalah proses pelaksanaan (implementasi)
perencanaan karir. Pengembangan karir pegawai bisa dilakukan melalui dua jalur,
yakni melalui pendidikan dan latihan (diklat) dan melalui non diklat. Contoh
pengembangan karir melaui diklat misalnya menyekolahkan pegawai, memberi
pelatihan. Sementara contoh pengembangan karir melalui non diklat seperti
memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi, mempromosikan ke jabatan yang
lebih tinggi.
BAB II
ISI
1)
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Dalam teori Kartini Kartono menjelaskan bahwa hubungan
kepimpinan untuk memberikan
penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan
mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan
kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan
kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.dan untuk pendapat saya
hnbungan kepemimpinan terhadap pegawai sangat penting untuk mereka berinteraksi
menanyakan informasi terbaru dari setiap kegiatannya.dengan adanya hubungan
kepemimpinan yang baik akan tercipta suasana yang baik.
Pemimpin yang bijaksana,wibawa dan mempunyai etika yang baik akan
berpengaruh besar terhadap pegawainya.dan tidak ada perasaan yang tidak
menyenangkan terhadap pemimpinnya jika pemimpin tersebut berbuat yang
benar.Situasi lingkungan bisnis yang secara dinamis terus berubah menuntut
perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kegagalan dalam
mengenal perubahan dan kecepatan beradaptasi dapat menyebabkan perusahaan tidak
memiliki daya saing yang baik.
Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai
organisasi:
·
Directive
Adalah salah satu tipe kepemimpinan tertua
dan seringkali disebut juga dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini,
pemimpin akan menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan
mereka untuk segera melakukannya.
Participative
Dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan
Dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan
·
Laissez-faire
Mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome.
Mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome.
·
Adaptive
Gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan keadaan lingkungan dan individu yang berpartisipasi.
Gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan keadaan lingkungan dan individu yang berpartisipasi.
2) HUBUNGAN
MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Menurut pengertian motivasi McClelland kebutuhan
akan prestasi tersebut sebagai keinginan Melaksanakan sesuatu tugas atau
pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek
fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan
seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.menurut saya teori yang
digunakan oleh McClelland benar
karena untuk mencapai sebuah keberhasilan kita harus melalukan tugas atau
pekerjaan yang sulit dan sebelumna kita belum pernah melakukannya.untuk menjadi
yang berprestasi kita harus punya tujuannya yaitu kita harus dorong motivasi
kita agar keinginan kita dapat kita capai.Sehingga kita harus mempunyai
motivasi yang sangat tinggi karena adanya motivasi kita yang tinggi seseorang dapat
melakukannya karena tersugesti oleh motivasi kita.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
- Faktor
Internal
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi
atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif
berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan
mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
2.
Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan
inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat,
dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan
masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini
merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan
perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4.
Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan
dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya
secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari
atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang
dialaminya.
5.
Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang
muncul dalam diri individu
untuk mencapai goal atau tujuan
yang diinginkan dari suatu perilaku.
- Faktor Eksternal
1. Jenis
dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan
tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu
untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini
juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek
pekerjaan dimaksud;
2. Kelompok
kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana
individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam
mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini
dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran,
kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan
dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
3. Situasi
lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan
rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
4. Sistem
imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek
pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau
dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai
nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong
individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai
tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.
3) HUBUNGAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Menurut
pengertian berdasarkan
paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak
komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek
tertentu.Teori yang diberikan oleh paradigma Lasswell ini benar karena yang si
pembawa informasi akan memberikan sebuah kode terhadap si penerima informasi
,dan informasi yang disampaikan oleh si pembawa informasi bisa diterima oleh
penerima.Dan ada kaitannya dalam hubungan kinerja pegawai .Kalau tidak ada
komunikasi antara para pegawai dan pimpinannya tidak bisa dilakukannya sebuah
pekerjaan.karena kalau tidak ada interaksi dalam sebuah perusahaan akan
menimbulkan miss communicatin antara pekerja tersebut.makanya komunikasi
sangatlah dibutuhkan dalam kinerja pegawai agar tidak terjadi kesalahan.
Secara umum ragam
tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:
- Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca
indera dan sistem syaraf manusia.
- Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih
bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada
tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi
ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang
selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.
- Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung
di antara anggota suatu kelompok.memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh
maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi,
pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
- Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi.Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa
cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
5.
HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP
KINERJA PEGAWAI
Menurut teori Triton P.B. menyimpulkan definisi karir berdasarkan
beberapa pendapat pakar sebagai kronologi kegiatan-kegiatan dan
perilaku-perilaku yang terkait dengan kerja dan sikap, nilai dan
aspirasi-aspirasi seseorang atas semua pekerjaan atau jabatan baik yang telah
maupun yang sedang dikerjakannya.Adanya hubungan pengembangan kerir terhadap
kinerja pegawai karena karir sangat mempengaruhi kinerja pegawai.karena
perilaku-perilaku kita didalam kerja maupun yang lainnya sangat mempengaruhi
kenaikan jabatan kita.karena berperilaku yang tidak baik saja dapat
mempengaruhi jabatan atau karir kita kedepannya.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi karir :
- Hubungan pegawai dan organisasi
- Personalia Pegawai.
- Faktor Eksternal
- Politicking dalam organisasi
- Sistem Penghargaan
- Jumlah Pegawai
- Ukuran Organisasi
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya hubungan
kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan pengembangan karir disimpulkan bahwa ada
keterkaitannya karena kalaudalam suatu perusahaan tidak ada pimpinannya tidak
akan jalan suatu perusahaan karena tidak ada ya pimpin dalam berbagai kegiatan
di perusahaan tersebut dan kalau pemimpin tidak bisa berinteraksi dengan
pegawainya tidak akan tercipta suasana kerja yang baik.karena kalau tidak ada
interakasi atau kepemimpinan baik dar pimpinan pegawai pun tidak ada nyaman
dengan kerja seperti itu.hubungan motivasinya ,untuk mencapai sebuah kesuksesan
pegawai ada keterkaitanya untuk menjadi sukses dalam pekerjaan dengan adanya
motivasi atau dorongan dari dalam dirinya sendiri ia atau pemimpin yang
memotivasi para pegawai agar sukses.Hubungan komunikasi pun harus tercipta
dalam lingkungan pekerjaan atau sesame pegawai untuk mensukseskan sebuah
perusahaan .karena kalau tidak ada komunikasi yang baik antar para pegawai perusahaan
pun tidak akan berjalan dengan baik,karena dengan adanya suatu komunikasi kita
dapat bertukar pikiran atau informasi.Hubungan pengembangan karir terhadap
kinerja karyawan pun juga berpengaruh terhadap pegawai karena kalau kita tidak
mempunyai attitude yang baik akan berpengaruh buruk terhadap karir kita
kedepannya.itulah yang menghambat jabatan kita atau karir kita untuk menjadi
yang terbaik(naik jabatan).
Saran
Saya
menyarankan agar hubungan kepemimpinan,motivasi,komunikasi, dan pengembangan
karir terhadap kinerja pegawai agar selalu diperhatikan atau dirubah menjadi
baik lagi.ciptakan suasana nyaman ditempat kerja dan yang paling penting kita
harus bisa menjaga interakasi terhadap para pegawai dan menjaga komunikasi
dengan baik dalam suatu lingkungan kerja agar kita bisa sukses kedepannya
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar