Minggu, 30 Juni 2013

PROSA LAMA RESENSI DONGENG SI KANCIL DAN BUAYA


                                    Cerita Kancil Dan Buaya
         Ketika saya kecil saya sangat senang mendengar ataupun membaca sebuah cerita, salah satunya cerita tentang kancil dan buaya, maka dengan ini diblog kesayanganku ini saya postingkan juga cerita kancil dan buaya ini kembali, berikut ceritanya :

         Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari.
         Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk…krucuk…krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak.
         Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo keluar….. Aku punya makanan untukmu…!!” Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu.
Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar nggak?”
         Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Huaahhh… siapa yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.” “Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu.” Kata buaya kedua yang juga muncul.

         “Wah…. bagus kalian mau keluar, mana yang lain?” kata Kancil kemudian. “Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa…!” Kancil berteriak lagi.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini,” makanya harus keluar semua.
         Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. “Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar….!” buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya dari dalam air.
         “Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
         Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, “Satu….. dua….. tiga…..” begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya tertawa, “Mudah sekali ternyata.”
         Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian,” kata Kancil.
“Ha!….huaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.
Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun.


RESENSI

Si kancil dalam cerita ini ia hanya melabuhi para buaya agar ia dapat menyebrang sungai..karena ia tidak dapat mnyeberangi sungai itu makanya ia membohongi para buaya – buaya yang ada di sungai tersebut.Tapi perbuatan kancil tersebut tidak boleh ditiru ,karena perbuatan membohong perbuatan tercela dan sangat tidak terpuji.makanya janganlah sekali – kali kita berbohong,karena sekali kita berbohong kita akan tifak dipercaya lagi oleh siapapun.

PROSA BARU RESENSI AUTUMN IN PARIS


    AUTUMN IN PARIS


Penulis                       :  Ilana Tan
Genre                         :  Metropop
Penerbit                     :  GramediaPustaka Utama
Tanggal Terbit          :  Juli-2007
Jumlah Halaman      :  272 halaman
Price                           :  RP 47.000,00








Seseorang gadis yang bernama Tara Dupont adalah gadis yang periang.Tara Dupont mempunyai sahabat yang setia Elise dan Sebastien.Gadis itu sangat dekat dengan Sebastien.Mereka tidak mempunyai hubungan yang special hanya saja mereka bersahabat sejak Tara pindah ke Paris.Tara Dupont ini gadis yang mempunyai keturunan Paris dan Indonesia.Ibu Tara dari Indonesia dan ayah Tara berasal dari Paris.Orang tua mereka telah bercerai sudah lama.Dan sampai akhirnya Tara tinggal bersama ayahnya sekarang di Paris.Di Paris Tara seorang penyiar radio yang terkenal.Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur.Ia mengira suda memiliki segalanya dalam hidup.
Jean Danielle Lemercier adalah ayah Tara,Danielle pemilik resto di Paris.Danielle mempunyai kisah masa lalu yang sempat terlupakan,Danielle pernah menjalin hubungan dengan wanita Jepang pada musim liburan.Wanita itu bernama Sanae.Hubungan itu tidak berlanjut sampai Danielle pun tidak tahu kalau Sanae mengandung buah cinta mereka sampai hari terakhir Sanae.Dan seiring waktunya berjalan masa lalu Danielle terlupakan,namun kehadiran pria muda bernama Tatsuya Fujisawa mengingatkan Danielle kepada masa lalunya.
Setelah Sanae meninggal,ia memberikan sepucuk surat kepada Tatsuya,Putranya.untuk siberikan kepada Danilelle.Tujuannya Sanae adalah untuk mempertemukan keduanya untuk mengenal ayah dan anaknya,dan saling mengetahui keberadaannya masing-masing.Ternyata Tatsuya Fujisawa adaah teman baik Sebastien.Sampai akhirnya Tara Dupont berkenalan dengan Tatsuya Fujisawa ketika Sebastien mengajak Tatsuya untuk dating ke tempat makan yaitu bistro tempat makanan favorit Tara.
Sebenarnya tidak ada masalah daam pencarian ayah kandung Tatsuya,karena begitu pun mereka bertemu ayah kandung Tatsuya langsung menerima Tatsuya sebagai ayah kandungnya,begitupun dengan Tatsuya ia juga menerima ayah kandungnya.Tetapi masalahnya disini adalah,Jean Danielle Lemercier adalah ayah kandung dari Tara Dupont,yaitu wanita yang selama ini dicintai pertama kali ia melihatny di airport ataupun di club.
Tatsuya adalah teman rekan kerja Sebastien Giraudeau,yang kebetulan juga teman dekat Tara Dupont.Sebelum berkenalan resmi,Tatsuya sudah beberapa kali bertemu dengan Tara Dupont secara tidak sengaja,namun Tara tidak menyadarinya.Ketika ada program dari radio tempat Tara bekerja yang isinya membacakan email-email dari penggemar,Tatsuya juga ikut mengirimkan email tersebut dan menceritakan isi hatinya secara terselubung kepada Tara.Makin lama mereka makin dekat,namun langsung dihadang dengan persoalan yang demikian pelik,mereka adalah adik kakak.
Hancur leburlah hati mereka ,ketika merekaberdua mengetahui bahwa mereka adalah bersaudara kandung.Bahkan Tatsuya pun sampai Tes DNA dengan bertujuan untuk membuktikan siapa tahu ada harapan kalau dia bukan anak Danielle.Jadi masih ada harapan untuk tetap melanjutkan hubungan dengan Tara Dupont.Tetapi,harapan itu tinggal harapan.Karena Tatsuya memang anak kandung Jean Danielle Lemercier.Mendengar peristiwa ini Tara pun sempat ingin bunuh diri karena tidak kuat menahan sakit hatinya karena mengetahui Tatsuya,pria yang dicintai Tara selama ini adalah kakak kandungnya sendiri.Tatsuya kembali ke Jepang dan mengalami kecelakaaan kerja yang cukup parah sampai ia koma.Tara dan ayahnya dikontk dan segera dating ke Jepang.Tara membaca email-email terakhir yang ditujukan kepada Sebastien tentang perasaannya kepada Tara..

TUGAS KULIAH IBD BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN


Manusia Dan Harapan

A.    Pengertian Harapan
Apa yang kalian ketahui tentang arti dari harapan ?Mari kita bahas pengertian dari harapan.Harapan berasal dari kata harap,artinya keinginan supaya sesuatu terjadi.Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati.Putus harapan berarti putus asa.Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia.Manusia yang tak mempunyai harapan berarti tak dapat diharapkan lagi.Menurut kodratnya dalam diri mnusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat itu ialah menangis ,tertawa, berpikir, berkata, bercinta ,mempunyai keturunan dan lai sebgainya.Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani .Kebutuhan jasmani ialah : pangan,sandang dan papan.sedangkan kebutuhan rohani meliputi : kebahagiaan,kesejahteraan ,kepuasan hiburan ,dan sebagainya.Setiap manusiaa mempunyai hrapan ,manusia yang tanpa harapan ,berarti manusia itu mati dalam hidup.Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan berasal dan kata harap yang berrti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan bila dibandingkan dengan cita-cita,maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.Antar hrapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
·      Keduanya menyangkut msa depan karena belum terwujud
·      Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.    Persamaan Harapan Dan Cita-Cita
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk social, tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, antara lain dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
a.     Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat membuat manusia memiliki keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bahagia,dsb.
b.     Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia adalah:
1.     Kelangsungan Hidup (Survival)
2.    Keamanan (Safety)
3.    Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be love and love)
4.    Diakui lingkungan (status)
5.    Perwujudan cita-cita (self actualization)

A.    Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
B.     Teori Kebenaran

1.     Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ” ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.
2.    Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi. Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif. Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.
3.    Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia. Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri, tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara. Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan. Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.
C.    Berbagai Macam Kepercayaan  dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.     Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.    Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3.    Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
4.    Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
a.     Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b.     Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c.     Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d.     mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e.      menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.